Pages

Minggu, 14 Februari 2016

Cinta Insekta: Bagian Dua

  
Ini adalah kisah kedua dari Cinta Insekta.


DUA
kita insekta
tidak bisa
mengubah dunia
yang merana
karena manusia
kita insekta
harus tersiksa
menahan luka
akibat bara
yang dibawa
para manusia
mereka manusia
kaum pendosa
membawa petaka
derita nestapa
bagi dunia
padahal dulukala
hanya dua
kaum manusia
yang dibawa
dari surga
ke dunia

Lebih Lucu dari Dua
Kalajengking : Neng, abang punya tebak tebakan buat eneng.
Kumang        : Apaan Bang?
Kalajengking : Apa yang lebih lucu dari "Dua"?
Kumang        : Heleh basi ah, jawabannya pasti "Tiga"
Kalajengking : Bukan
Kumang        : "Empat" pasti kan?, eneng gak akan terjebak lelucon garing abang!
Kalajengking : Enggak, Bukan angka jawabannya.
Kumang        : Wah apaan Bang, eneng jadi penasaran nih.
Kalajengking : Yang lebih lucu dari "Dua" itu "kamu", iya kamu neng.
Kumang        : kenapa bisa eneng jawabannya... ?
Kalajengking : begini neng, "kamu" lebih lucu dari "dua" karena lucunya kamu nggak ada duanya di hati abang. he he he
Kumang        : Hah???
(Saran penulis: neng Kumang mending mecahin cangkang terus hengkang ke sungai sebrang bersama belalang daripada mati tak tenang dengerin lelucon abang)

Undur Undur dan Kehidupan Keduanya
Undur Undur Kecil
Hallo teman teman insekta. Perkenalkan ,saya bernama undur undur.
saya dijuluki undur undur karena waktu kecil jalan saya mundur. Waktu kecil saya sangat pemalu dan sering bersembunyi di bawah pasir. Hal itu terjadi karena dulu ibu saya membuang saya di dalam pasir. Jadi dari kecil saya suka sembunyi di pasir.
Tubuh saya sangat mungil. Namun walaupun tubuh saya mungil saya sangat kuat dan ditakuti teman teman saya. Saya mampu melepar kerikil seukuran tubuh saya dan mampu menggali liang yang cukup besar di tanah pasir.
Teman teman saya menjuluki saya "antlion" atau "semut singa". Julukan itu diberikan karena saya sering makan semut. iya saya suka makan semut hehe.. Kalau ada semut main ke liang saya, akan saya gigit. Kalau dia mau lari, saya lempari dia dengan pasir kerikil sampai dia jatuh lagi ke tengah liang.Semut itu enak lho haha.. coba deh.
Tapi sedihnya, setelah makan, saya gak bisa berak karena saya gak punya anus. Perut saya jadi lumayan besar. Saya baru punya anus setelah saya dewasa. Menyedihkan bukan? Bersyukur deh kalian yang dikaruniai anus sejak kecil.
Setelah umur saya cukup, saya harus bertapa di dalam tanah. Saya bertapa agar saya tumbuh dewasa, meninggalkan kehidupan saya yang lama. move on gitulah ke kehidupan kedua saya. Apabila pertapaan saya lancar, saya dapat berubah menjadi makhluk yang keren. Ini foto saya setelah bertapa :
Kehidupan Kedua Undur Undur (sumber gambar : wikipedia)
Gimana keren kan? iya, setelah bertapa, saya akan punya tubuh yang panjang dan yeay saya punya sayap. Dan YA Saya bisa TERBANG. Saya sangat bahagia waktu itu tahu kalo saya ternyata bisa terbang.
Setelah sayap saya berfungsi, saya langsung terbang ke dunia atas. dunia yang tak pernah saya lihat.
Dan Waow.. ternyata dunia ini sangat indah ya. Saya sangat bersyukur dikaruniai sayap ini.
Saya melihat berbagai macam makhluk. Ada yang besar dan ada yang kecil. kebanyakan mereka tidak bisa terbang. Ada makhluk yang mirip saya, dia memiliki badan dan mata yang lebih besar dari saya namun dia tak memiliki antena seperti saya. Saya tanya ke dia, "Hai Selamat Pagi, siapa anda? Apakah anda salah satu keluarga saya? soalnya tubuh kita mirip". Dia menjawab, " Selamat Pagi, saya ini capung, saya bukan keluarga anda. Memang kita mirip, tapi kita bukan keluarga." "Kamu undur-undur kan? keluargamu biasanya keluar nanti sore atau malam.Tunggu saja disemak-semak ini".
Malamnya saya keluar, dan benar ternyata banyak makhluk yang mirip saya keluar dari semak-semak. Nah disaat itulah saya bertemu cinta saya. Ada undur undur cantik yang menarik perhatian saya. Dan ternyata kami cocok satu sama lain.
Beberapa saat setelahnya akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami ke tahap berikutnya. Kami bercinta untuk mendapatkan keturunan.
Setelah itu istri saya melahirkan, eh maaf bertelur. Saya amat senang mempunyai 20 anak kembar. Ya undur undur memang punya banyak anak kembar. Anak-anak kami tinggalkan di pasir agar mereka dapat tumbuh bermetamorfosis dengan baik seperti kami.
Ya mungkin begitulah singkatnya cerita kehidupan saya. Semoga kehidupan kalian juga menyenangkan seperti kehidupan saya.

Dua Iba Insekta
Iba. Ada dua Iba di hati saya tentang Insekta:
Pertama, Saya iba kepada para insekta di kota, yang sekarang semakin didesak dan dibasmi oleh para manusia. Di kota kota sekarang tak ada lagi kupu kupu yang hidup bebas, tak ada lagi belalang, capung, kumbang dan yang lainnya. Rumah mereka dirusak, pohon pohon ditebang. Manusia semakin serakah. Dan ibanya lagi, saya sekarang termasuk manusia kota yang tak tahu harus berbuat apa untuk insekta dan hanya diam saya sambil menulis kata iba. 

Kedua, Saya iba kepada manusia, manusia yang tak pernah melihat kunang kunang secara langsung selama hidupnya. Mereka mungkin tak akan tahu bagaimana eloknya insekta bercahaya ini.
Sekarang kunang kunang sudah mulai langka. Saya takut kunang kunang ini akan punah. Jika hewan lain yang punah mungkin hewan itu masih bisa dilihat di museum hewan. Bila kunang kunang punah, mungkin akan ada beberapa juga yang bisa diawetkan di museum, namun kita tak akan bisa melihat cahayanya. Museum tak akan bisa menampakkan keindahan kunang kunang ketika mereka hidup. Paling hanya lewat video.
Apakah anak saya kelak juga hanya akan melihat kunang kunang dari video? Saya sungguh iba jikalau hal itu tejadi.

Untuk mengobati keriduan pada kunang kunang mari kita dengarkan lagu buatan Adam Young yang berjudul fireflies ini.


Muka Dua
(Nasihat Ibu kecoa kepada anaknya)
Wahai anakku,
Didunia ini ada suatu makhluk
Mereka sangat menyeramkam
Berhati hatilah nak bila engkau bertemu mereka
Mereka itu Manusia

Walaupun kita kecoa punya wujud yang menyeramkan
namun masih lebih menyeramkan mereka manusia
Mereka mempunyai dua muka

Satu muka cahaya, satu muka angkara
Jangan sampai kau terlena diantara keduanya

>Wahai ibuku, coba ceritakan bagaimana dua muka itu?

Ada banyak cerita nak,
Mulai dari siang Eko malam Eike
Kemarin mitra sekarang sianida
Luar ulama dalam pendosa
Katanya dedikasi tapi malah korupsi
Siap mengayomi tapi malah pungli

Ya, begitulah mereka,


KITA BERDUA

Kita berdua bagai insekta
Yang tak akan bercinta sebelum metamorfosa
Sekarang aku sedang menjadi pupa
Yang bersiap menjadi dewasa
Untuk nantinya menjemputmu diudara
Ketika memang sudah takdirnya


---------------------------

Cinta Insekta bagian dua bukan hanya untuk kita berdua namun untuk kalian semua, selamat bahagia.